Bedah 9 Komponen Akreditasi Perpustakaan Perguruan Tinggi:Sosialisasi dan Pendampingan

Kamis, 13 April 2023, FPPTI Wilayah Jawa Barat mengadakan acara webinar, dengan tema “Bedah 9 Komponen Akreditasi Perpustakaan Perguruan Tinggi: Sosialisasi dan Pendampingan”. Jumlah perpustakaan perguruan tinggi yang sudah terakreditasi mencapai 78 dari 449 perpustakaan perguruan tinggi (0,17 %) menjadi latar belakang penyelenggaraan webinar. Acara ini dilakukan secara daring melalui aplikasi Zoom, dan hanya diperuntukkan kepada peserta yang sudah mendaftar. Peserta yang hadir pada kesempatan tersebut adalah sebanyak 145 peserta, yang terdiri dari anggota aktif maupun non-anggota/anggota tidak aktif FPPTI Wilayah Jawa Barat

Acara dimulai tepat pukul 09.00 WIB. Acara webinar ini dipandu oleh MC Ibu Nailah Hanun Hayani, S.Sos., M.AP. Acara dimulai dengan pembacaan tata tertib oleh Ibu Nailah, agar acara dapat berjalan dengan baik dan teratur. Dilanjut dengan laporan ketua pelaksana, Bapak Ena Sukmana, S.Sos., sebagai ketua pelaksana dan  Bapak Hada Hidayat M.,M.I Kom( ketua FPPTI wilayah Jabar)  bertindak sebagai penanggung jawab kegiatan.

Setelah Pak Ena Sukmana menyampaikan laporan, dilanjutkan dengan sambutan dari Bapak R. Arif Budhiyanto, S.H., selaku Kepala Bidang Bina Perpustakaan dan Budaya Gemar Membaca, sebagai perwakilan Dispusipda Provinsi Jawa Barat. Beliau sangat mendukung kegiatan sosialisasi dan pendampingan untuk akreditasi perpustakaan perguruan tinggi, agar lebih banyak lagi perpustakaan perguruan tinggi di Jawa Barat yang dapat terakreditasi dengan baik.

Acara ini juga dihadiri oleh perwakilan FPPTI Pusat, Ibu Dr. Purwani Istiana, S.IP., M.A., selaku Wakil Ketua II Bidang Penelitian, Pengembangan dan Kerjasama. Beliau membuka acara webinar ini dengan harapan, bahwa dengan adanya program-program sosialisasi dan pendampingan akreditasi seperti yang dilaksanakan oleh FPPTI Wilayah Jawa Barat, maka akan semakin banyak perpustakaan yang terakreditasi dengan baik, yang berarti akan berjalan beriringan dengan peningkatan kualitas perpustakaan perguruan tinggi, serta peningkatan kompetensi dari para pustakawan.

Dengan dibukanya webinar oleh Ibu Dr. Purwani, maka acara pembahasan materi dimulai. Pembahasan materi dipandu oleh Ibu Lusi Satia Rahmawati, S.Sos., sebagai Moderator. Bersama dengan 3 Narasumber yang mahir dan berpengalaman dalam bidang akreditasi, yakni Ibu Adriati Zen, M.Hum., Ibu Khusnul Khotimah, S.IP., dan Ibu Dra. Hj. Ika Chandrawulan.

Pemaparan pertama dibawah oleh Ibu Adriati Zen, M.Hum. Dengan segudang pengalaman yang beliau miliki sebagai pustakawan senior dan asesor, beliau memaparkan bagaimana para pustakawan perguruan tinggi untuk mempersiapkan dokumen-dokumen untuk akreditasi pada setiap poinnya, termasuk juga 3 poin baru yang akan diimplementasikan pada periode akreditasi mendatang. Beliau juga menekankan, bahwa saling berbagi pengalaman dan ilmu juga merupakan hal yang penting dalam mempersiapkan komponen akreditasi. Oleh karena itu, Beliau sangat bersyukur dengan adanya FPPTI, karena dengan adanya organisasi profesi seperti FPPTI, maka para anggota di dalamnya dapat saling berbagi baik pengalaman maupun ilmu pengetahuan.

Setelah pemaparan dari Ibu Adriati selesai, dilanjutkan oleh narasumber kedua, Ibu Khusnul Khotimah, S.IP. Jika Ibu Adriati memaparkan tentang bagaimana untuk mempersiapkan komponen-komponen akreditasi, Ibu Khusnul memaparkan bagaimana tentang teknis untuk mengikuti akreditasi, mulai dari pengajuan akreditasi, sosialisasi website akreditasi dan juga aplikasi khusus penilaian akreditasi, yaitu aplikasi SiPAPI (Sistem Penilaian Perpustakaan Indonesia). Informasi yang diberikan Ibu Khusnul sangatlah penting, karena menyangkut kelancaran dalam mempersiapkan berkas-berkas administrasi yang diperlukan untuk memenuhi poin-poin akreditasi.

Dilanjutkan oleh materi yang dipaparkan oleh narasumber ketiga, yakni Ibu Dra. Hj. Ika Candrawulan. Dalam pemaparannya, Ibu Ika banyak menjelaskan bagaimana persiapan para perpustakaan yang akan melakukan akreditasi ketika para asesor melakukan visitasi perpustakaan. Hal tersebut sangat penting, karena proses visitasi merupakan pembuktian dimana perpustakaan yang akan terakreditasi telah siap untuk dinilai, baik dalam sisi administrasi maupun kesiapan dari pustakawannya. Ibu Ika juga, sebagai perwakilan Dispusipda Jawa Barat, siap membantu perpustakaan perguruan tinggi khususnya di daerah Jawa Barat, dalam melakukan persiapan menghadapi akreditasi.

Dengan berakhirnya paparan dari Ibu Ika, maka sesi tanya jawab dimulai. Sesi tanya jawab yang dipimpin oleh moderator, Ibu Lusi, berjalan dengan lancar. Pertanyaan-pertanyaan dilontarkan dengan sangat antusias oleh para peserta, dan juga para narasumber dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan baik, jelas dan lengkap, yang menambah insight untuk para peserta webinar.

Secara keseluruhan, acara berlangsung dengan lancar. Setelah webinar ini usai, FPPTI wilayah Jawa Barat akan memberikan pendampingan kepada perpustakaan perguruan tinggi yang akan mempersiapkan diri untuk akreditasi. Semoga dengan diadakannya webinar “Bedah 9 Komponen Akreditasi Perpustakaan Perguruan Tinggi: Sosialisasi dan Pendampingan” ini, kualitas perpustakaan perguruan tinggi khususnya di wilayah Jawa Barat, akan semakin meningkat, dan dapat meraih nilai akreditasi yang baik dan sesuai, serta semakin memberikan kontribusi terutama di ranah pendidikan.

Leave a Comment

Scroll to Top